Tuesday, 6 May 2014

MENJAGA DAN MELINDUNGI ANAK DENGAN KASIH SAYANG ADALAH IBADAH

Peristiwa pemerkosaan anak yang dilakukan ayah kandung, kakak, paman, kekerasan pada anak dengan sodomi dan pemerkosaan, guru dan tetangga korban dipicu oleh berbagai kondisi. Diantaranya akibat mabuk, nonton video porno, istri yang tidak ingin melayani suami, atau istri pergi jauh meninggalkan keluarga, dan kondisi rumah yang tidak layak, jiwa yang sakit, prilaku yang dibentuk oleh lingkungan, adalah di antara pendorong bagi pelaku untuk melakukan perilaku bejat ini. Di sisi lain rangsangan seksual di masyarakat kian hari makin bertambah. Materi-materi pornografi dan pornoaksi baik film, majalah dan media porno lainnya begitu mudah diperoleh. Begitu juga dengan banyaknya perempuan termasuk anak-anak yang mengumbar aurat dan sensualitas mereka dengan pakaian seronok seperti rok mini, baju ketat, celana pendek, dan sebagainya. Tentu semua ini menimbulkan hasrat seksual pada mereka yang lemah iman.

Tak pernah terbayangkan ada celah bagi orangtua, kerabat ataupun tetangga untuk melakukan kejahatan seksual terhadap anak, di dalam keluarga dan masyarakat yang di dalamnya diterapkan syariah Islam.

Islam menetapkan agar orangtua melindungi anak-anak dan menjauhkan mereka dari segala marabahaya baik fisik, psikis maupun pemikiran. Islam menetapkan bahwa masyarakat dan negara juga punya andil besar untuk melindungi anak dari segala tindak kejahatan. Dengan naluri melestarikan keturunan yang Allah SWT anugerahkan pada setiap hamba-Nya, maka orangtua, kerabat tetangga, anggota masyarakat dan juga pemimpin akan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar untuk menyayangi dan melindungi anak-anak. Dilarang menelantarkannya dengan mempercayakan penuh kepada pihak lain, atau begitu mudahnya tidak perduli keadaan keseharian anak.

Allah akan mencabut sifat belas kasih apabila orangtua tidak menyayangi anak. Dengan demikian, orangtua harus menyayangi anak, agar tumbuh rasa kasih sayang itu pada diri anaknya pula. Allah mencintai kelembutan serta membenci kekerasan dimana ia akan terlindungi dan berdampak dimasa dewasanya yang akan mengasihi anak-anak.

Rasulullah SAW bersabda, "Tiada kuasa aku (menolong kamu) jika Allah telah mencabut sifat belas kasih dari hatimu." (HR Bukhari)

Rasululah pernah lama sekali bersujud dalam sholatnya, maka sahabat bertanya."Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau lama sekali bersujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau engkau sedang menerima wahyu. Rasul menjawab."Tidak apa-apa saat itu aku ditunggangi oleh cucuku,maka aku tidak mau melepaskanya hingga dia puas." Anak itu adalah Al-Hasan atau Husein ra.

( Peran Keluarga )

Sebagai pihak pertama yang bertanggung jawab terhadap eksistensi anak, Islam mewajibkan orangtua merawat, mengasuh, mendidik, membina dan melindungi anak-anak mereka. Tindakan lalai orangtua dari kewajiban tersebut terhitung dosa dan tidak akan luput dari pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT pada Hari Akhir kelak. Pelaksanaan kewajiban ini merupakan jaminan terhadap penjagaan jiwa anak (hifhzun-nafs) yang diwajibkan Allah SWT. Tanpa ini, anak-anak akan terlantar dan binasa.
Penjagaan dan pengasuhan anak tidak boleh diberikan kepada orang yang mempunyai sifat fasik. Oleh karena itu, orangtua dituntut mempunyai ketakwaan dan akhlak yang baik. Mereka harus menjadi teladan dalam kehidupan anak.

( Bentengi dengan Doa dll )

Sangat dianjurkan dan disunnahkan melindungi anak dari gangguan setan baik pada waktu pagi maupun sore hari. Melindungi anak dilakukan dengan cara meniup kedua telapak tangan, kemudian membaca surat Al-Ikhlash, Al Falaq, dan An Naas, setelah itu usapkan kedua telapak tangan ke seluruh badan anak sebanyak tiga kali.

Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam bila sedang sakit, membaca ketiga surat itu kemudian mengusapkannya ke kepala dan seluruh tubuh beliau (HR. Bukhari, Muslim, dari ‘Aisyah). Beliau juga melakukan hal yang sama jika mau tidur.

Doa yang dibacakan Rasulullah sholallohu ‘alaihi wasallam kepada cucunya Hasan dan Husein yaitu : “Aku berlindung dengan kalimat ALLOH yang sempurna dari setiap setan dan binatang yang beracun dan dari pandangan mata yang jahat.” (HR. Bukhari)

Banyak kaum muslimin tidak mengetahui sunnah yang satu ini. Padahal sangat penting.

Jabir bin Abdullah meriwayatkan hadits dari Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam, “Bila hari telah senja, tahanlah anak-anakmu untuk TIDAK KELUAR rumah, karena pada waktu itu banyak setan berkeliaran. Bila waktu itu telah berlalu, biarkanlah mereka, tutuplah pintu-pintu rumah, sebutlah nama Alloh karena setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Tutuplah tempat minum dan sebutlah nama Alloh, tutuplah bejana-bejana kalian dan sebutlah nama Alloh walau dengan meletakkan sesuatu diatasnya, dan matikan lampu-lampu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dikala saat ini kekerasan dan kezaliman yang mengancam anak-anak semakin marak, hal yang harus diutamakan adalah kembali kepada keluarga kita yang harus diperhatikan sebaik-baiknya, perduli dengan lingkungan, saling menjaga antara rumah tangga satu dengan yang lain, semoga Allah SWT memberikan perlindungan dan menjaga keluarga kita semua, karena Dialah sebaik-baiknya Pelindung. Aamiin

SABLON SUKOHARJO SOLO
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Amalan yang masih terus mengalir pahalanya walaupun setelah meninggal dunia, salah satunya adalah:
Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar’i (ilmu agama) yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia.
apabila artikel ini bermanfaat silahkan share melalui media sosial dibawah ini.barangkali ilmu yang bermanfaat bisa memberikan pahala yang terus menerus saat anda berada di akhirat...aamiin


BAGIKAN ARTIKEL KE :
FACEBOOK TWITTER GOOGLE+