MENGAPA BANYAK AHLI MAKSIAT YANG DIBERIKAN BERBAGAI KENIKMATAN HIDUP OLEH ALLAH ?
Tersebutlah si Fulan, ia adalah seorang pejabat pemerintah dan
pengusaha sukses. Punya perusahaan dimana-mana, istri cantik, rumah
mewah dan berbagai kenikmatan dunia lainnya.
Yang menjadi
masalah, si Fulan ini terkenal bukan seorang yang shaleh. Tidak pernah
mau sholat, gemar bermaksiat dan jauh dari Allah. Tapi, mengapa ia masih diberi berbagai kenikmatan dunia oleh Allah?
Sementara kita, yang selama ini berusaha taat, sekuat tenaga menjauhi
maksiat, tapi hidupnya masih pas-pasan. What’s wrong? Apa ada yang
salah?
Menjawab pertanyaan ini, Allah telah memberi penjelasan melalui Al-Qur’an dan Hadits ..
Dari Ubah bin Amir radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Apabila kalian melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada
seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu
hakikatnya adalah istidraj dari Allah.”
Kemudian Rasulullah membacakan firman Allah : ..
“Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;
sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika
itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am: 44)
(HR. Ahmad, no.17349, Thabrani dalam Al-Kabir, no.913).
Setelah membaca hadits di atas, muncul pertanyaan baru. Apa itu istidraj?
Istidraj secara bahasa diambil dari kata da-ra-ja yang artinya naik
dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Sementara istidraj dari
Allah kepada hamba dipahami sebagai ‘hukuman’ yang diberikan sedikit
demi sedikit dan tidak diberikan langsung. Allah biarkan orang ini dan
tidak disegerakan adzabnya. Allah berfirman: ..
“Nanti Kami
akan menghukum mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari
arah yang tidak mereka ketahui.” (QS. Al-Qalam: 44)
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa istidraj adalah semua tindakan maksiat yang Allah
balas dengan nikmat, dan Allah membuat dia lupa untuk beristighfar,
sehingga dia semakin dekat dengan adzab sedikit demi sedikit,
selanjutnya Allah berikan semua hukumannya.
Sudah paham ya?
Jika suatu saat kita melihat kenyataan bahwa di lingkungan kita ada
seorang yang ahli maksiat tapi hidupnya masih penuh dengan kenikmatan
duniawi, itu hanyalah istidraj dari Allah.
Kita tidak perlu ikut-ikutan bermaksiat karena merasa ada orang-orang yang tidak mendapat hukuman dari Allah.
Hukuman itu tetap ada, hanya ditunda oleh Allah, karena hamba-Nya tidak peka terhadap teguran-teguran kecil dari-Nya.
Na'udzubillahi min Dzalik!! ...
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah .. Aamiin ..
SABLON SUKOHARJO SOLO
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Amalan yang masih terus mengalir pahalanya walaupun setelah meninggal dunia, salah satunya adalah:
Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar’i (ilmu agama)
yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia
menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia
meninggal dunia.
apabila artikel ini bermanfaat silahkan share
melalui media sosial dibawah ini.barangkali ilmu yang bermanfaat bisa
memberikan pahala yang terus menerus saat anda berada di
akhirat...aamiin