“Hati-hati lho, ini tempat angker, hih…!”,
“Awas, janganjangan, ada penunggunya..!?”, “Jangan sembarangan ah, aku
takut mereka marah…!”, “Kalau mau
selamat, berikan dulu sesajian…!”, “Hih…, tempat itu ngeri.!”. Demikian
itu sebagai ungkapan rasa takut dan kekhawatiran mendapat celaka yang
terjadi atas diri mereka di tempat tersebut. Bukan rahasia, yang mereka
takuti itu adalah para jin atau setan yang dianggap dapat memberikan
madharat (celaka) pada kondisi-kondisi tertentu. Parahnya, setelah
ketakutan itu menghantui diri manusia yang lemah tauhid, sering kali
mereka berlindung dari celaka dan ketakutan dengan cara-cara yang dapat
merusak kesucian tauhid, bahkan memusnahkannya.
Jika kita
menyandarkan diri kepada berbagai bentuk sesajen; sesajian berbungkus
mistik kelam untuk meredam ketakutan mereka dan mencari ketenangan.
Tanpa disadari, tauhid dalam jiwa bakalan rusak, seakan tiada mengenal
Allah Azza wa Jalla. Padahal, tak satu pun yang berhak diminta
perlindungannya selain Allah Azza wa Jalla yang Maha Kuasa. Tiada satu
pun yang mampu memberikan perlindungan selain Allah Azza wa Jalla yang
Maha Agung lagi Maha Kuasa atas segalanya. Satu hal yang dapat melegakan
kita bahwa setan, binatang buas, manusia atau siapapun tidaklah dapat
mendatangkan manfaat atau menimpakan madharat melainkan dengan izin
Allah Azza wa Jalla. Allah Azza wa Jalla berfirman: “Katakanlah:
“Siapakah Rabb langit dan bumi?” katakan, jawabnya: “Allah”. Katakanlah,
“Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindung bagimu dari selain
Allah, padahal mereka tidak memiliki manfaat dan madharrat bagi diri
mereka sendiri?!”… Apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah
yang menciptakan seperti ciptaan-Nya, sehingga kedua ciptaan itu serupa
menurut pandangan mereka?!”. Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala
sesuatu dan Dia-lah Rabb yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. [QS.
ar-Ra`du/13:16]
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
“Dan sesungguhnya sebagian di antara manusia meminta perlindungan
kepada beberapa di kalangan bangsa jin, maka para jin itu menambah bagi
mereka dosa dan kesalahan”. [ QS. al-Jin/72:6]
Islam adalah
agama yang sempurna. Tiada satupun permasalahan yang menjadi petaka bagi
manusia disebabkan Islam belum menjelaskannya. Terlebih jika perkara
itu terkait erat dengan konsistensi tauhid seorang hamba. Pastilah Islam
menjauhkan kaum Mukminin dari berbagai kesyirikan. Dengan Islam
ketentraman akan datang, keselamatan akan selalu menyertai, tauhid akan
menjadi penyejuk hati yang mendamaikan hidup dan menerangi setiap
langkah mereka. Berlindung dari apapun yang membahayakan kita hanya
kepada Allah Azza wa Jalla adalah cerminan tauhid.
Lihatlah bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan keteladanan kepada kita selaku umatnya.
عَنْ خَوْلَةَ بِنْتِ حَكِيْمِ السُّلَمِيَّةِ قَالَتْ : سَمِعْتُ
رَسُوْلَ اللَّهِ صَلى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَم يَقُوْلُ : ((مَنْ نَزَلَ
مَنْزِلاً ثُمَّ قَالَ "أَعُوْذُ بِكَلِمَا تِ اللَّهِ التَّامَّا تِ مِنْ
شَرِّ مَا خَلَقَ "، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْئٌ حَتَّى يَرْ تَحِلَ مِنْ
مَنْزِلِهِ ذّلِكَ))
Dari Khaulah binti Hakim as-Sulamiyyah
Radhiyallahu ‘anhuma ia berkata: aku telah mendengar Rasulullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa singgah di sebuah
tempat dan dia membaca “أَعُوْذُ بِكَلِمَا تِ اللّهَِ التَّامَّا تِ مِنْ
شَرِّ مَا خَلَقَ “ (aku berlindung dengan firman-firman Allah yang
sempurna dari keburukan apapun yang telah Allah ciptakan), maka tiada
satu pun dapat mencelakakannya hingga dia meninggalkan tempat tersebut”.
Dalam riwayat lain (disebutkan dengan bentuk perintah): “Jika salah
seorang di antara kalian singgah di sebuah tempat hendaklah ia
membaca….!!”.
Inilah syariat Islam dalam memohon perlindungan.
Yakni agar berlindung kepada Allah Azza wa Jalla dengan
firman-firman-Nya yang sempurna, yang tiada kekurangan atau aib padanya.
Bukan berlindung kepada para jin, setan atau mantera azimat dukun,
sebagaimana dilakukan oleh sebagian orang di zaman ini yang ternyata
tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh kaum jahiliyah.
( Diantara Doa Sunnah memohon perlindungan Allah SWT )
Islam telah mengajarkan semua petunjuk berlindung dari berbagai hal
yang mungkin menimbulkan bahaya kepada kita termasuk dari gangguan para
setan. Mari kita cermati baik-baik doa dan dzikir-dzikir berikut ini.
Semua telah diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَا ئِثِ
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan. [Doa masuk wc, HR. Muslim]
أَعُوْذُ بِاللَّهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَا نِهِ الْقَدِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِالرَّ جِيْمِ
Aku berlindung kepada Allah Yang Maha agung, dengan wajah-Nya yang
mulia, kekuasaan-Nya yang terdahulu dari godaan setan yang terkutuk”.
[Doa masuk masjid: HR Abu Dâwud]
اللَّهُمَّ اعْصِمْنِيْ مِنَالشَّيْطَا نِ الرَّجِيْمِ
“… ya Allah, lindungi aku dari setan yang terkutuk”. [Bagian dari doa keluar masjid: HR Ibnu Mâjah]
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانِ وَهَامَّةٍ وَمِن كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
Aku memohon perlindungan (kepada Allah) bagi kalian berdua dengan
firman-firman Allah yang sempurna dari gangguan setan dan binatang,
serta dari bahaya sihir ‘ain yang tajam. [Doa perlindungan bagi anak, HR
al-Bukhâri]
بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبْْ الشَّيْطَأ نَ مَا رَزَقْتَنَا
Dengan menyebut nama Allah . Ya Allah, hindarkan kami dari setan.
Jauhkan setan dari (anak) yang Engkau karuniakan kepada kami” [Doa
berkumpul dengan isteri, HR al-Bukhâri, Muslim]
أَعُوْذُ
بِكَلِمَا تِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لاَ يُجَاوِزُ هُنَّ بَرُّ
وَلاَ فَا جِرُ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَذَرَأَ وَبَرَأَ وَمِنْ شَرِّ مَا
يَنْزِلُ مِنْ السَّمَاءِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا وَمِنْ شَرِّ
مَا ذّرَأَ فِي اْلأَرْضِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمِنْ شَرِّ
فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلاَّ طَارِقًا
يَطْرُ قُ بِخَيْرٍ يَا رَححْمَنُ
Aku berlindung dengan
firman-firman Allah yang sempurna, yang tidak bisa ditembus oleh para
hamba yang shalih apalagi yang fasik, dari kejahatan makhluk-Nya, dan
dari kejahatan yang turun dari langit atau yang naik ke atas langit,
serta dari segala kejahatan makhluk di bumi. Juga dari kejahatan yang
keluar dari perut bumi, dari kondisi buruk kekacauan di siang dan malam,
serta dari kejahatan tamu di tengah malam, kecuali yang bermaksud baik,
wahai ar-Rahmân........…” [Doa mengusir setan jahat, HR. Ahmad]
SABLON SUKOHARJO SOLO
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Amalan yang masih terus mengalir pahalanya walaupun setelah meninggal dunia, salah satunya adalah:
Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar’i (ilmu agama)
yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia
menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia
meninggal dunia.
apabila artikel ini bermanfaat silahkan share
melalui media sosial dibawah ini.barangkali ilmu yang bermanfaat bisa
memberikan pahala yang terus menerus saat anda berada di
akhirat...aamiin